SEMARAK MAULID NABI DAN BULAN BAHASA DI MAN TEMANGGUNG

By ADMIN MAN TEMANGGUNG 03 Nov 2022 Kegiatan Sekolah
SEMARAK MAULID NABI DAN BULAN BAHASA DI MAN TEMANGGUNG

Bulan Oktober tahun ini sangat penting untuk dikenang, karena selain sebagai Bulan Bahasa juga terdapat dua momentum lain yakni tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional (HSN) dan tanggal 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda. Bahkan bulan Oktober tahun ini juga bertepatan dengan bulan Rabiul Awwal 1444 H atau bulan kelahiran Nabi Muhammad Saw. Berdasar pada hal itulah, MAN Temanggung menggelar kegiatan Semarak Peringatan Maulid Nabi, Upacara Hari Santri, Lomba Bulan Bahasa, dan Upacara Hari Sumpah Pemuda.

Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 22 Oktober sampai 28 Oktober 2022. Panitia pelaksana yang terdiri dari OSIS, Majelis Taklim, Dewan Ambalan, PMR, dan Pleton Inti (TONTI) dibawah koordinasi dari pembina kesiswaan dan wakil kepala bidang kesiswaan menyusun time line kegiatan secara berurutan, yaitu tanggal 22 Oktober dilaksanakan Upacara HSN, tanggal 26 Oktober lomba keagamaan dan kebahasaan, tanggal 27 Oktober Spiritual and Character Building, dan tanggal 28 Oktober Upacara Hari Sumpah Pemuda. Rangkaian kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh sivitas akademika MAN Temanggung dengan antusias dan penuh kegembiraan.

Upacara HSN dilaksanakan di halaman madrasah dengan petugas para siswa yang tergabung dalam organisasi TONTI. Bertindak sebagai inspektur upacara kepala MAN Temanggung, H. Ali Masyhar. Upacara berjalan dengan hikmat dengan acara inti pembacaan sambuatan Menteri Agama oleh kepala MAN Temanggung. Dalam sambutan Menteri Agama disebutkan bahwa, “Tema HSN adalah Berdaya Menjaga MArtabat Kemanusiaan. Maksud dari tema tersebut adalah bahwa santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif pada setiap fase perjalanan bangsa Indonesia, sejak zaman penjajahan, pra kemerdekaan, hingga di era kemerdekaan saat ini”.

Kegiatan dilanjutkan pada tanggal 26 Oktober dengan menggelar perlombaan (kompetisi) antara kelas. Cabang lomba yang dipertandingkan meliputi lomba keagamaan dan kebahasaan. Total cabang lomba ada 12, yaitu tilawatil qur’an, da’i/da’iyah, adzan, cover shalawat, kaligrafi, cerdas cermat Islami (LCCI), cipta baca puisi, pidato bahasa arab, story telling, pop singer, stand up comedy, dan geguritan. Para siswa nampak semangat dan bahagia mengikuti kegiatan kompetisi ini.   

Kelanjutan kegiatan Maulid Nabi dan Bulan Bahasa dilaksanakan tanggal 27 Oktober di halaman Asrama Yanbu’ul Qur’an Putra MAN Temanggung. Rundown acara pada event ini meliputi pengumuman kejauaraan lomba, penampilan para juara lomba, peragaan busana muslim, pentas seni, dan spiritual character building. Kegiatan ini mengangkat tema “Meneladani Karakter Nabi Muhammad Saw., berbahasa santun dan berakhlakul karimah”. Sebagai penceramah dihadirkan kiai kondang dari Tegalrejo Magelang, KH. Muhammad Yusuf Chudlori yang akrab dipanggil Gus Yusuf. 

Dalam ceramahnya disampaikan bahwa saat ini dan di masa yang akan datang ilmu agama menjadi basic bagi segala profesi. Siswa-siswi MAN Temanggung ketika kelak akan berprofesi sebagai apapun, baik menjadi Polri, TNI, Guru, Dosen, atau apa pun dibutuhkan bekal ilmu agama yang kuat, sehingga dapat menjalankan tugas dengan penuh integritas sebagai seorang muslim yang memiliki komitmen keagamaan sekaligus kebangsaan yang paripurna. “Rasulullah diutus di muka bumi ini untuk menyempurnakan akhlah bagi umatnya. Ilmu agama menjadi basic bagi segala profesi. Ciri-ciri orang berilmu adalah membiasakan berfikir dulu sebelum berbicara, bukan sebaliknya berbicara dulu baru berfikir. Jadilah orang Indonesia dan orang Islam yang seratus persen". Demikian kurang lebih inti dari mauidlah hasanah Gus Yusuf.       

Ketika kegiatan spiritual character building disampaikan, hadir di tengah acara kepala MAN Temanggung, H. Ali Masyhar, ketua komite KH. Muhammad Ridwan beserta jajaran pengurus, dewan guru dan karyawan MAN Temanggung. Saat memberikan sambutan, kepala MAN Temanggung menyampaikan terima kasih kepada Gus Yusuf yang sudah meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukannya untuk hadir memberikan mauidlah hasanah. “Rangkaian kegiatan Maulid Nabi Muhammad, Bulan Bahasa, Hari Santri Nasional, dan Hari Sumpah Pemuda ini bertujuan untuk menguatkan karakter spiritual siswa. Melalui kegiatan ini diharapkan akhlak siswa akan semakin mulia. Selain itu, bulan bahasa juga harus menjadi pemicu bagi anak-anak sekalian untuk membiasakan berliterasi, hiasi hari-hari kalian dengan membaca buku dan menulis hal-hal yang positif.”

Puncak dari rangkaian kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober dengan upacara bendera peringatan hari sumpah pemuda. Upacara bendera berjalan dengan hidmat dengan petugas dari anggota TONTI dan kepala MAN Temanggung, H. Ali Masyhar bertindak selaku pembina upacara. Seusai upacara bendera, para siswa mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas masing-masing sebagaimana hari-hari biasanya. (jf)