MAN Temanggung mengadakan Kelas Membatik Akselerasi untuk pertama kalinya. Kelas ini diikuti oleh 21 siswa siswi pilihan MAN Temanggung dari jurusan MIPA, jurusan Agama, dan jurusan Bahasa. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari. Tepatnya dimulai pada hari Selasa, 23 Mei 2023 sampai pada hari Jumat, 26 Mei 2023 yang berlangsung di ruang tata busana MAN Temanggung.

Kelas membatik ini sangatlah melatih ketelitian siswa. Keahlian dalam membatik akan diasah dan bertambah dengan adanya kelas batik ini. Dengan didampingi langsung oleh alumni MAN Temanggung yang telah berhasil menjadi seorang pembatik profesional, Alva Reza Nandana Putra. Reza telah berhasil membuat berbagai macam batik tulis yang mana diantaranya yaitu Batik Mliwis dan Batik Panili yang telah bersertifikat HAKI.

Kegiatan kelas ini dimulai dengan penyampaian materi singkat mengenai batik akselerasi. Setelah itu, seluruh siswa kelas batik terjun langsung untuk membuat batik tulis. Dengan berbagai motif seperti mliwis, panili, tembakau, kopi, hingga rumput laut digunakan sebagai motif dari batik tulis akselerasi ini.

Berbagai tahapan dilalui oleh seluruh siswa selama empat hari dengan antusias. Sangat terlihat antusias para siswa pada tahapan mencanting dan mewarnai motif kain batik tulis.

Dalam tujuh kelompok menghasilkan tujuh batik tulis akselerasi dengan motif yang beragam. Karya siswa kelas batik ini mempunyai nilai kebanggaan tersendiri.

Sabtu pagi, 27 Mei 2023, kegiatan kelas batik ini ditutup oleh Kepala Madrasah MAN Temanggung, Ali Masyhar, S.Ag., M.SI. Dihadiri oleh Reza selaku instruktur dalam kelas membatik akselerasi. Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Temanggung, Ali Masyhar, mengungkapkan kegembiraannya atas keberhasilan kelas membatik ini dan memberikan apresiasi yang tulus kepada semua siswa kelas XI MAN Temanggung yang telah berpartisipasi dengan semangat dalam kegiatan ini. Dia berharap bahwa melalui pengalaman ini, minat dan kecintaan siswa terhadap seni dan budaya Indonesia akan semakin tumbuh.

Penutupan ini dihadiri juga oleh turis dari Prancis, Koko dan Leo. Siswa dengan semangat memperkenalkan karya batik tulis akselerasi ini dengan berbagai motif yang dibuat.Batik ini membuat Koko dan Leo tertarik dengan batik tulis karya siswa MAN Temanggung. Koko dan Leo membawa dua batik tulis motif mliwis dan panili untuk dibawa ke Prancis. Karya batik tulis pertama dari kelas membatik akselerasi MAN Temanggung sampai ke Prancis.

Kelas membatik untuk siswa kelas XI MAN Temanggung telah menjadi sarana yang efektif untuk memperkenalkan seni membatik sebagai warisan budaya Indonesia kepada generasi muda. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap seni dan budaya Indonesia di kalangan siswa dan masyarakat secara luas. (Chuma Amanatul Romadhoni)